Matematika musuh besar otak gue

Berhubungan gue 3 minggu yang lalu baru selesai main game UAS, gue pengen cerita tentang Matematika. kalian tau matematika ? ya pasti tau dong, soalnya matematika adalah salah satu musuh besar bagi spesies kayak gue.Pasti ada yang bertanya-tanya kenapa Matematika di anggap musuh besar?, soalnya sebelum gue UAS selama sebulan gue dan teman-teman (Termasuk 2 sahabat gue yang idiot) ada ikutan les matematika,waktu les tiba-tiba otak gue seperti "Albert Einstein",kadang gue yang kasih soal untuk teman-teman agar ngerjain soal itu dengan tujuan lebih mendalami materi yang pelajari.

Sehari sebelum UAS dan "KEBETULAN" atau bisa di bilang musibah untuk gue ternyata hari pertama adalah pelajaran Bimbingan konseling Matematika dan Bahasa Indonesia.Mau tidak mau gue harus belajar matematika dari materi yang telah gue pelajari saat les.Ketika jarum jam sudah tertujuh pukul 03.00 AM, dan gue mulai memeremkan kedua mata sipit gue yang sexy nan indah.

Paginya, jam weker gue yang warna pink pun berbunyi keras,suara keras itu telah berhasil bangunin gue dari tidur yang suram,gue segera mandi dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah.Sebelum berangkat sekolah Mama gue yang bagaikan bidadari tidak lupa pula menyiapkan sarapan pagi buat gue.Mulailah mulut gue melahap makanan itu dengan mata sipit gue yang menatap serius ke buku Matematika. Di tengah-tengah itu mama bertanya sama gue dengan Ekspresi yang heran ' Tumben pagi-pagi sudah baca buku ',' hehe, anak mu ini mau jadi seorang Matematikawan ' ujarku setelah mendengar pertanyaan dari mama gue.

Singkat cerita , sampai lah gue di parkiran sekolah, sebelum melangkah ke ruang kelas,gue membuka tas dan ambil buku matematika, barulah gue mulai berjalan ke ruang kelas sambil membaca buku matematika, tetapi siswa-siswi yang ada pada saat itu, manatap gue dengan sinis, Mungkin dalam hati mereka ' Tumben amat ni anak pagi-pagi sudah baca buku '. 

Teng-teng-teng, Bel telah berbunyi tandanya masuk hari pertama UAS telah dimulai, dan gue mulai deg-deg'an,guru mulai membagikan lembar soal , dan gue biarin saja lembar soal dengan posisi terbalik agar tidak terjadi frustasi dadakan, setelah itu lembar jawaban pun telah melandas di meja gue, gue pun mulai mengisi identitas di LJK, dan akhirnya tinggal kerjakan soal Matematikanya saja, saat ingin membuka lembar soal legendaris itu,tangan gue semakin gemeteran didampingi keringat yang mengalir deras,dan akhirnya  gue memutuskan untuk berdoa sejenak sebelum menghadapi takdir gue.

Selang 15 menit gue baru membuka lembar soal itu, lembar demi lembar kubaca soal itu dan yang terjadi gue bukannya senang malahan menjadi frustasi seperti yang gue takutkan, otak gue tiba-tiba blank seperti tidak mendapatkan hasil dari buku yang dipelajari, tetapi harus tetap tenang agar idiot gue tidak kelihatan sama teman-teman yang telah melihat gue belajar dengan serius sebelum UAS tadi, dan mulailah gue berpikir seolah-olah sedang memikirkan soal itu tetapi sebenarnya yang terjadi gue sedang mikirin cara untuk mengatasi masalah ini.Mulailah gue membuat coretan dikertas buram dan seolah-olah sedang berhitung.

Setelah 5 menit berlalu gue terpaksa menggunakan jurus gue yang lama, yaitu "Insting", ya insting. Lo pada harus tau biasanya kalau ulangan Matematika dan soalnya pilihan ganda bagi spesies mirip gue, disaat itu lah insting gue diasah, tetapi agar tidak kelihatan idiot,gue tetap pura-pura menghitung dikertas buram.

Setelah 45 menit soal matematika gue pun selesai, dan disaat itu perasaan gue mulai tidak tenang, gue serasa telah melakukan penipuan publik, berawal dari mama dan berlanjut ke teman-teman yang di SMK, tapi untuk menutupi itu semua gue sengaja membuat rumus di kertas buram seperti "V=PxLxT" sampai kertas buram gue kelihatan penuh.Setelah kertas buram gue penuh,keluarlah ekspresi membunuh dan diiringi ketawa yang jahat dari gue, 'HAHAHAHA'.

Teng-teng-teng, dan akhirnya bel pun berbunyi tanda UAS pelajaran pertama telah selesai, disaat itu teman-teman gue mulai bertanya,'Gimana soalnya ming ? susah ga ? ' gue dengan gaya sok pintar pun menjawab ' Heh.. gue ngerjain soal itu aja sampai ngantuk saking gampangnya soal itu. ' dan semua pun menatap gue dengan ekspresi yang kagum atau mungkin aja mereka menunjukkin ekspresi itu agar menutup ketidak percayaannya ke gue ?, itu cuman Tuhan dan dia yang tau.

Singkat cerita, UAS hari pertama pun selesai, pelajaran Bahasa Indonesia,syukurlah gue bisa ngerjainnya ' wess jangan lihat gue cina tapi gue cinta Indonesiaku ini ' , Akhirnya gue pun pulang dengan mengendarai motor bebek dan juga membawa pulang dosa. Mungkin gue telah ditakdirkan tidak akan bisa bersatu dengan pelajaran Matematika seperti halnya kutup utara dan kutup selatan.